Dalam perkembangannya, budaya Pulau Buton bisa menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman yang ada. Budaya Buton berkembang mengikuti perkembangan zaman. Bahkan baru-baru ini telah diselenggarakan Pagelaran Tari Kolosal dalam Rangkaian Sail Indonesia 2013 di bumi Takawa Kabupaten Buton dengan menampilkan 12.535.
Takawa adalah nama sebuah kawasan baru di Kabupaten Buton Sulawesi Tenggara yang terletak diatas bukit / pegunungan. Takawa adalah singkatan dari TAkimpo, KondowA dan WAbula. Takawa tersebut dibuat dengan tujuan akan dijadikan kawasan pemerintahan Kabupaten Buton nantinya.
Tari Kalaborasi Takawa yang digagas Bupati Buton berhasil menyabet rekor MURI sekaligus Rekor Dunia
Pelaksanaan sail Indonesia Komodo 2013 di Kabupaten Buton banyak menyuguhkan budaya-budaya adat yang dimiliki. Hampir seluruh budaya yang ditampilkan pemerintah Kabupaten Buton tercatat di dalam bukum Museum Tekor Indonesia (MURI). Yang sangat spektakuler dalam kegiatan sail Indonesia yakni pelaksanaan tarian kolosal Takawa dengan jumlah penari 12.535.
Tari Kalaborasi Takawa yang digagas Bupati Buton berhasil menyabet rekor MURI sekaligus Rekor Dunia
Pelaksanaan sail Indonesia Komodo 2013 di Kabupaten Buton banyak menyuguhkan budaya-budaya adat yang dimiliki. Hampir seluruh budaya yang ditampilkan pemerintah Kabupaten Buton tercatat di dalam bukum Museum Tekor Indonesia (MURI). Yang sangat spektakuler dalam kegiatan sail Indonesia yakni pelaksanaan tarian kolosal Takawa dengan jumlah penari 12.535.
Lima tarian yang dikolaborasikan yakni tari Ponare, tari Potimbe, tari Kambero, tari Lawati dan tari Ngibi yang melibatkan peserta sebanyak 12.535 orang penari. Dari hasil kolaborasi kelima tarian tersebut mampu tercatat sebagai rekor dunia dengan jumlah penari terbanyak dengan nomor piagam penghargaan yang diberikan kepada Bupati Buton 6013/R.MURI/VIII/2013
Selain itu, dari setiap jenis tarian yang dikolaborasikan tersebut juga ikut tercatat dalam rekor MURI dengan peserta terbanyak. Dengan rincian, tari Ponare sebanyak 2.000 penari, tari Potimbe 2.000 penari, tari Kambero 3.000 penari tari Lawati 3.000 penari dan tari Ngibi sebanyak 2.500 ditambah dengan 35 orang penari pendamping. Pagelaran kolabarasi lima tarian tradisional inipun diprakarasi Bupati Buton Samsu Umar Abdul Samiun.
"Dari kolaborasi kelima tarian tersebut mampu tercatat dalam rekor dunia. Karena sampai saat ini didunia lain belum pagelaran tarian dengan kolaborasi lima jenis tarian dan juga dengan jumlah peserta yang sangat banyak," ujar salah satu perwakilan dari MURI, Paulus.
Gubernur Sulawesi Tenggara, Nur Alam, menjelaskan didalam momentum pelaksanaan sail Indonesia dengan menggelar tari kolosal di Takawa menjadi spirit elemen seluruh masyarakat Buton dan khususnya masyarakat eks Kesultranan Buton dalam rangka membangkitkan kembali semangat kejayaan Kesultanan Buton dimasa lampau "Saya yakin dan percaya, Buton di tangan Bupati yang baru beserta seluruh elemen masyarakatnya dapat saling mendukung dalam pelaksanaan pembangunan demi kemajuan Kabupaten Buton ke depan," katanya saat memberikan sambutan Takawa yang merupakan lokasi pembangunan pusat pemerintahan Buton kedepanBupati Buton, Samsu Umar Abdul Samiun usai pelaksanaan kegiatan tarian kolosal mengungkapkan dalam dua hari pelaksanaan sail Indonesia, Kabupaten Buton telah menyabet sedikitnya tujuh rekor MURI. Rekor tambahan tersebut yakni, tari potimbe 2.000 penari, Ponare 2.000 penari, Lawati 3.000 penari, Kambero 3000 penari dan tari Ngibi 2500 penari.
"Jadi sudah tujuh rekor yang kami peroleh. Setelah sebelumnya dua rekor dan dalam kegiatan tarian itu masing-masing juga mendapat rekor dari MURI dengan jumlah penari terbanyak. Untuk rekor dunianya itu hasil kolaborasi dari lima tarian tadi dengan jumlah penari terbanyak," jelas Umar Samiun, kemarin.
Dikatakan, dalam pelaksanaan kegiatan Sail Indonesia ini akan menjadi potensi sekaligus tantangan bagi seluruh komponen masyarakat dimana setiap kegiatan tersebut sebagai destinasi para peserta sail Indonesia. Dalam kesempatan tersebut, Bupati Buton atas nama pemerintah apresiasi dan penghargaan kepada seluruh peserta tarian kolosal. Dengan keterlibatan langsung dalam kegiatan ini dapat membesarkan budaya yang dimiliki.
"Supaya ucapan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada mereka (para penari), mereka adalah pahlawan-pahlawan budaya dan kita akan berikan penghargaan kepada semua karena bukan hanya dalam bentuk dukungan yang diberikan tapi karena mereka dapat langsung terlibat sebagai pelaku sejarah dalam momen bersejarah ini," ujarnya. (Kominfo Buton/KP)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar